Tutorial Konfigurasi DNS Server, Web server, dan FTP server Debian 6 |
KONFIGURASI DNSSERVER
1.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami Bagaimana cara mengkonfigurasi DNS Server
Menggunakan Sistem Operasi Debian 6.
2.
URAIAN MATERI
Sistem Penamaan Domain (Domain
Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host
ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di
dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk
setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. Menurut
browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama
situs web menjadi alamat internet.
DNS menyediakan pelayanan yang
cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan
bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan
penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama
host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan
alamat email. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah
DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna
mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke
alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Penggunaan nama sebagai
pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh
manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh
komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR
International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis,
file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya dengan
baik secara baku maupun melalui cara konfigurasi, dapat melihat Hosts file
untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan
pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa
keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat
komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer
tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan
komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa
mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha
tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS
pada tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883.Tahun 1987,
penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS.Hal
ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi.Beberapa RFC terkini telah
memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.RFC adalah singkatan
dari requeast for comment.
3.
LANGKAH KERJA
1. Cek
IP terlebih dahulu menggunakan perintah
‘nano /etc/network/interfaces’
‘nano /etc/network/interfaces’
2.
Agar tidak terjadi kesalahan ketika
mengkonfigurasi kita harus terlebih dahulu mengetahui Hostname kita,
menggunakan perintah
‘nano /etc/hostname’
‘nano /etc/hostname’
3.
Ping IP server untuk mengetahui apakah kita
sudah bisa terkoneksi dengan IP server
‘ping 192.168.1.1’
‘ping 192.168.1.1’
4.
Selanjutnya
kita harus menginstalasi Paket DNS sever yang bisa dimanfaatkan untuk
konfigurasi Web server serta FTP server
‘apt-get install bind9’
‘apt-get install bind9’
5.
Buatlah
zona Forward dan zona Reverse
‘nano /etc/bind/named.conf.local’
NB : gambar dibawah sudah termasuk 4 Domain
‘nano /etc/bind/named.conf.local’
NB : gambar dibawah sudah termasuk 4 Domain
6.
Untuk
edit zona Forward bisa dilakukan dengan meng-copy terlabih dahulu zona default
nya (local) menggunakan perintah
‘cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.forward’
‘cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.forward’
7.
Setelah
di-copy kita edit zona Forward nya
‘nano /etc/bind/db.forward’
‘nano /etc/bind/db.forward’
8.
Untuk
zona Reverse kita hanya perlu meng-copy dari zona Forward
‘cp /etc/bind/db.forward /etc/bind/db.reverse’
‘cp /etc/bind/db.forward /etc/bind/db.reverse’
9.
Edit
juga file Resolv
‘nano /etc/resolv.conf’
‘nano /etc/resolv.conf’
10. Edit file hosts
‘nano /etc/hosts’
‘nano /etc/hosts’
11. Restart terlebih dahulu
service Bind9
‘/etc/init.d/bind9 restart’
‘/etc/init.d/bind9 restart’
12. Nah jika step 1-11 sudah
selesai dan yakin tidak ada yang salah, karena sedikitpun kesalahan pada
penulisan akan mengakibatkan error atau tidak bisa di ping host yang kita
konfigurasi tadi.
Langkah terakhir tinggal kita test domain yang kita buat tadi, test dengan beberapa pilihan perintah seperti
‘ping www.musafar.net’
‘dig www.musafar.net’
Bukti kalau Domain yang kita buat berhasil gimana?
tinggal cek di ping domain tadi, jika berhasil seperti gambar dibawah ini
Langkah terakhir tinggal kita test domain yang kita buat tadi, test dengan beberapa pilihan perintah seperti
‘ping www.musafar.net’
‘dig www.musafar.net’
Bukti kalau Domain yang kita buat berhasil gimana?
tinggal cek di ping domain tadi, jika berhasil seperti gambar dibawah ini
KONFIGURASIWEB SERVER
1.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami Bagaimana cara mengkonfigurasi Web Server
Menggunakan Sistem Operasi Debian 6.
2. URAIAN
MATERI
Salah
satu layanan yg paling sering disediakan oleh server adalah layanan web. Salah
satu alasanya dari penggunaan web server adalah dia bebas platform. Semua
aplikasi yang berjalan di atas web hanya perlu menyesuaikan dengan web browser
pengguna.
Web
server adalah sebuah penyedia layanan dengan protocol HTTP. Web server juga
dikenal dengan nama HTTP server, menyediakan kemampuan untuk mengirimkan
dokumen hyper-text kepada pengguna.
Dokumen hypertext itu nantinya digunakan untuk dijadikan tampilan. Web server
normal, berjalan di atas port 80. Versi aman dari web server, atau HTTPS
server, berjalan di atas port 443. HTTP server biasa, hanya menyediakan akses
ke file-file yang berada di dalam folder server HTTP.
HTTPS
dilindungi dengan enkripsi sehingga data yang terkirim dijamin keamananya. Situs-situs
web yang membutuhkan keamanan ekstra seperti bank, transaksi, email,
penyimpanan file menggunakan HTTPS. Meskipun beberapa tidak menggunakan HTTPS,
tapi mau tidak mau web-web kritikal seperti itu harus menggunakan HTTPS demi
mendapatkan pelanggan.
Ketika
HTTP server melayani pengguna, kebanyakan data yang dikirm berformat HTML. Tapi
HTML sendiri bekerja kompak dengan file dari format lainya, seperti CSS untuk
mengatur tampilan, JS untuk mengatur interaksi, dan tambahan-tambahan lainya
seperti gambar.
Biasanya,
ketika pengguna melakukan permintaan terhadap HTTP Server, HTTP server membalas
dengan menyediakan berkas asli yang ada di server. Tapi, tidak harus seperti
itu, sesuai dengan bagaimana HTTP server itu diimplementasikan.
HTTP
server yang dinamis, apabila ingin menambahkan fungsi-fungsi di sistemnya, bisa
melalui dua cara. Yaitu dengan pembuatan ulang software HTTP server, atau
menggunakan bahasa pemrograman di sisi server atau server side scripting. Dengan menggunakan bahasa seperti ASP, atau PHP,
maka HTTP server bisa menyediakan fungsi yang berbeda-beda tanpa perlu menulis
ulang kode untuk software HTTP server itu sendiri.
HTTP
server tidak serta merta hanya menyediakan data kepada pengguna, HTTP server
juga bisa meminta data dari pengguna baik menggunakan form, ataupun dengan
pengunggahan file.
HTTP
server sekarang tidak hanya untuk menyediakan layanan melalui web server yang
berbentuk mesin besar. Sekarang, beberapa alat menggunakan HTTP sebagai antar
muka dengan pengguna, seperti router, printer, webcam. Tapi di alat-alat kecil
ini biasanya HTTP digunakan dalam jaringan lokal saja.
3.
LANGKAH KERJA
1.
Install
paket untuk Web Server Seperti Apache2,Php5,Links dengan perintah seperti
gambar dibawah
NB : Paket di Install satu per satu
NB : Paket di Install satu per satu
2.
Untuk
test apakah Web server kita berhasil atau tidak, silahkan gunakan perintah
berikut untuk testing nya
3.
Jika
berhasil maka akan keluar tampilan seperti berikut
NB : gambar ditas merupakan isi dari index.html
yang sudah di edit oleh author, untuk meng-edit index.html bisa menggunakan
perintah
‘nano /var/www/index.html’
‘nano /var/www/index.html’
Silahkan bereksplorasi dengan imajinasi anda
pada file index.html
INSTALASIDHCP SERVER
Tujuan nya agar
Client yang terkoneksi satu jaringan dengan kita mempunyai IP yang Dinamis,
artinya pemberian IP dari Server itu secara otomatis, misalkan kita punya
sekitar 45 client, kita tidak mungkin mengatur IP masing-masing client secara
manual ribet banget. Makanya kita install paket DHCP untuk pemberian alamat IP
secara Otomatis oleh server.
Syarat nya kita harus setting di VMware seperti gambar berikut:
Syarat nya kita harus setting di VMware seperti gambar berikut:
1.DVD CONNECTED |
2.NAT VMnet 8 |
3.Virtual
Network Editor 1
|
4.Virtual Network Editor 2 |
Cara nya :
1.
Tentukan
dahulu berapa IP server kita dengan menggunakan perintah
‘nano /etc/network/interfaces’
NB : Kalau tidak hafal bisa dicatat di notepad aja
‘nano /etc/network/interfaces’
NB : Kalau tidak hafal bisa dicatat di notepad aja
2.
Setelah
itu install paket DHCP server pada Debian dengan perintah
‘apt-get install dhcp3-server’
NB : Jika ada notice ketika instalasi seperti gambar dibawah
itu artinya kita perlu meng-connected DVD seperti gambar 1 pada halaman 9 tadi > selanjutnya tekan saja Enter
‘apt-get install dhcp3-server’
NB : Jika ada notice ketika instalasi seperti gambar dibawah
itu artinya kita perlu meng-connected DVD seperti gambar 1 pada halaman 9 tadi > selanjutnya tekan saja Enter
3.
Jika
ada notice yang mengatakan ada yang ‘failed’itu tidak apa-apa, itu artinya file dhcp
belum kita konfigurasi. Maka dari itu kita konfigurasi dahulu file dhcpd.conf
dengan cara
‘nano /etc/dhcp/dhcpd.conf’
‘nano /etc/dhcp/dhcpd.conf’
4.
Lalu
silahkan atur hingga seperti gambar berikut
5.
Jika
sudah silahkan restart service DHCP dengan cara
‘/etc/init.d/isc-dhcp-server restart’
‘/etc/init.d/isc-dhcp-server restart’
6.
Untuk
melihat hasil nya silahkan konfigurasi pada komputer client, contoh nya pada
laptop kita sendiri. Cara nya buka Control Panel > All
Control Panel Items > Network and Sharing Center
7.
Selanjutnya klik Properties
8.
Lalu
pilih TCP/IPv4 > pilih ‘Obtain
an IP Address Automatically’> isi DNS server dengan IP server pada
Debian > klik OK
9.
Selanjutnya
cek pada tab Detail > dan Lihat IP Dinamic berhasil kita dapatkan
INSTALASIREMOTE SERVER (SSH)
Remote access yang
berarti akses dari jarak jauh merupakan suatu cara untuk menajemen server tanpa
harus secara fisik menyentuh server dan melakukan manajemen di daerah
operasional server. Remote access berguna untuk membuat pekerjaan bisa
dilakukan di mana saja dan kapanpun selama ada akses jaringan ke server.
Salah satu remote access
yang aman adalah menggunakan SSH (Secure Shell). Seperti namanya, SSH
menyediakan koneksi untuk melakukan remote dengan aman dengan interface command
line meskipun dengan jaringan yang tidak aman.
SSH berjalan dengan dua
basis, satu sebagai server, dan satu sebagai client. SSH menggunakan
kriptografi publik untuk melakukan autentikasi pengguna. SSH akan membuat public-private key pairs yang digunakan
untuk autentikasi dan enkripsi, yaitu sebuah kunci pasangan yang akan digunakan
untuk autentikasi pengguna. Setelah itu pengguna bisa memasukkan kata sandi
untuk masuk.
Cara lainya adalah SSH
akan menggunakan kunci pasangan yang harus di pasang secara manual. Dengan cara
ini membutuhkan waktu yang lama, dan SSH akan melakukan pengecekkan apakah
pengguna dengan kunci publik yang diberikan mempunyai kunci pribadi yang
sesuai. Tapi kata sandi sudah tidak dibutuhkan lagi, dengan ini harus lebih
berhati-hati dalam autentikasi kunci publik yang tidak dikenal.
SSH biasanya digunakan untuk
masuk secara remote ke server lalu melakukan ekseksui perintah-perintah secara
remote. Tapi SSH juga mendukung tunneling, meneruskan port TCP, melakukan
transfer file, pengkopian file. SSH menggunakan model client-server.
Langkah Konfigurasi SSH server
1.
Install
Paket ssh server
2.
Buka
program PuTTY. Masukkan IP server dan Port 22 sebagai Port SSH default.
3.
Jika
ada notice tekan ‘yes’ dan silahkan login menggunakan user root
KONFIGURASI FTP SERVER
1.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami Bagaimana cara mengkonfigurasi FTP Server
Menggunakan Sistem Operasi Debian 6.
2.
URAIAN MATERI
Konsep Protokol Pengiriman
File (FTP)
Protokol pengiriman file atau biasa disebut FTP, File Transfer Protocol, adalah sebuah
protokol klien-server yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengirim atau
menerima file dari dan ke sebuah tempat/mesin dalam jaringan. Ia bekerja
menurut aturan transport TCP dan sangat banyak digunakan dalam jaringan
internet. Meskipun demikian juga dapat digunakan pada jaringan lokal, LAN.
Standar yang mendefinisikan FTP mendekripsikan
bahwa semua operasi yang menggunakan sebuah alat operasi sederhana yang disebut
model FTP. Model FTP mendefinisikan tugas-tugas dari peralatan yang
berpartisipasi dalam sebuah perpindahan file, dan dua kanal komunikasi yang
terbentuk diantaranya. Serta komponen-komponen FTP yang mengatur kedua kanal
dan definisi terminologi yang digunakan untuk komponen-komponen tersebut.
Karena termasuk sebagai protokol klien-server,
klien FTP disebut sebagai user, hal ini karena para pengguna FTP menjalankan
FTP melalui sebuah mesin klien. Serangkaian operasi perangkat lunak FTP dalam
sebuah mesin disebut sebagai proses. Perangkat lunak FTP yang berjalan dalam
sebuah server disebut proses server FTP sedangkan yang berjalan di klien
disebut proses klien FTP.
3.
LANGKAH KERJA
1. Instalasi Paket
FTP dahulu agar bisa mengkonfigurasi FTP server, yaitu Proftpd
2. Nah dalam beberapa kasus,
ketika sudah test FTP pada FileZilla, ada yang tidak bisa Login
sebagai Root, nah untuk itu kita perlu membuat izin untuk Root Login pada user di Ftp, dengan perintah
‘nano /etc/ftpusers’
Lalu edit, dengan meng-hapus ‘Root’pada baris pertama menjadi
‘nano /etc/ftpusers’
Lalu edit, dengan meng-hapus ‘Root’pada baris pertama menjadi
3. Kalau Root sudah di hapus,
maka kita harus membuat perintah untuk Root
Login itu ON, dengan menambahkan
perintah‘RootLogin on’
pada baris paling bawah
‘nano /etc/proftpd/proftpd.conf’
pada baris paling bawah
‘nano /etc/proftpd/proftpd.conf’
4. Restart service Proftpd dengan
perintah
5. Untuk testing silahkan menggunakan Aplikasi FileZilla untuk koneksi
antara Client dengan Server, tujuan nya agar kita bisa upload file ke server
seperti gambar berikut
NB : 21 adalah port Ftp
Host : IP server, username : root, password : password root, port 21
NB : 21 adalah port Ftp
Host : IP server, username : root, password : password root, port 21
6. Jika Ftp berhasil adalah pada
Tab sebelah kiri adalah Direktori PC kita..sementara pada
Tab kanan adalah Direktori pada Debian 6
JIKA TUTORIAL DIATAS KURANG JELAS SAYA MOHON MAAF...
OLEH KARENA ITU AGAN BISA DOWNLOAD FILE NYA BERUPA .PDF
Download File | Click to Download | size 2MB
Sekian
Tutorial Lengkap debian 6
Oleh
Musafar
Kelas
XI TKJ 3
SEMOGA
BERMANFAAT
Minggu, 07 Februari
2016
(Musafar)
0 Response to "Cara Konfigurasi DNS server,web server dan Ftp server"
Post a Comment
Silahkan Sahabat Blogger berkomentar.
Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan.
:)